[] Bilik Menulisku: When Balance, Power, and Grace meet ~ Yoga

Kamis, 15 Mei 2014

When Balance, Power, and Grace meet ~ Yoga



Baru dua bulan ini saya menggeluti kembali seni olah tubuh dan nafas Yoga. Duluuu sekali, saya pernah sekian kali mengikuti kelas Yoga, yang beberapa diantaranya dilakukan di pinggir kolam renang. Menenangkan (dan gaya!) sekali, air selalu berhasil bikin rileks :) Tapi sayang, karena satu dan lain hal (baca : rada males..), saya berhenti latihan.


Oke, kita obrolin dulu kisah seputaran Yoga, yuks. Membaca dari berbagai versi, beberapa informasi yang saya berhasil kumpulkan adalah sebagai berikut;
  • Yoga berasal dari bahasa Sankerta 'Yuj' (to yoke, in English), yaitu 'menyatukan, baik penyatuan dengan alam semesta, dan dengan Sang Pencipta.
  • Ada yang bilang, Yoga sudah ada 3,000 tahun yang lalu sejak zaman Shamanisme, bahkan ada versi yang mengatakan bahwa Yoga ditemukan 5,000 tahun lalu. Namun, pengkajian sejarah yang berhubungan dengan keberadaan Yoga tertua di muka bumi, adalah temuan kepurbakalaan di Harrapa dan Mohenjodaro (Pakistan) berupa patung Dewa Siwa dan Dewi Parwati yang sedang melakukan berbagai asanas (pose-pose Yoga) yang berbeda. 
  • Definisi Yoga sendiri, merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas Meditasi atau Tapa, dimana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol Panca Indera dan tubuhnya secara keseluruhan. 
  • Bapak Maharsi Patanjali adalah sosok yang berperan dalam menyebarkan Yoga. Beliau menuliskan 195 sutra (aphorisme, atau petuah) pada sekitar abad ke-2SM. Dalam kumpulan bernama Yoga Sutra (terkenal dengan nama Asanga Yoga atau Raja Yoga) ini, Patanjali merincikan berbagai ajaran dan menyajikannya dalam bentuk yang terorganisir. Dari sinilah pose-pose Yoga kemudian dipraktekkan di berbagai belahan dunia.
  • Yoga dibagi dalam 9 jenis (cabang/aliran), namun yang sering ditulis adalah : Jnana Yoga, Karma Yoga, Bhakti Yoga, dan Raja Yoga. Tujuannya satu, tapi dengan cara yang beragam, yaitu penyatuan melalui pemahaman dan ilmu pengetahuan (Jnana), melalui perbuatan/tindakan terhadap sesama -yang diharapkan baik- (Karma), melalui pengabdian dan pelayanan pada Tuhan (Bhakti), dan melalui penguasaan pikiran dan mental (=meditasi, Raja). 

Terlepas dari kapan dan bagaimana ia ditemukan, dari Kitab apa ia berasal dan diterjemahkan, apalagi disangkutkan dengan aliran bahkan suku dan agama tertentu, saya tidak terlalu mempermasalahkan.Soalnya tujuannya satu, cuma pingin olah raga tapi yang sesuai dengan kepribadian saya yang kalem dan anggun inih (...silakan, bagi yang mau ngelempar duit atau rokok, biar nanti saya jual lagi, diiihi...).

Alasan lain adalah, demi menjaga stamina dan bentuk tubuh ideal (halah!), ibu rumah tangga seperti saya ini ngga akan cukup fit 'hanya' dengan mengerjakan tugas rumah. Aktivitas sehari-hari (walaupun saya tau bahwa nyapu, ngepel, bebersih, nyuci, setrika, masak, ngurusin anak, ngelayanin suami, dsb-dsb itu berat), tetap saja bukan termasuk olah raga. 'Pager' (baiklah, 'WarTel') di area perut saya tidak akan hilang cuma dengan 'ngerjain' rumah.

Nah, berita baiknya, ada salah satu cabang Yoga (yaitu Hatha Yoga), yang cukup memberi solusi yang mencerahkan hati, pikiran, dan tubuh saya. Mengutip dari salah satu tulisan yang saya baca, "...para peneliti menggunakan aliran Hatha Yoga sebagai aliran yang akan digunakan sebagai penelitian untuk menurunkan stress pada ibu rumah tangga, karena Hatha berfokus pada asana (postur), pranayama (olah nafas), serta relaksasi yang mendalam." Cateeet! Ada tulisan 'stress' dan 'ibu rumah tangga'nya. Gambaran yang pas, itu saya banget! Yay! *loh?!? girang sambil miris -_-



Hatha Yoga (penyatuan melalui penguasaan tubuh dan nafas) adalah 'suatu sistem pelatihan yang menggunakan berbagai tehknik membentuk sikap tubuh (asana) disertai dengan 
tehknik pernapasan (pranayama) guna mencapai suatu keseimbangan'. 
(sumber : http://shidmayoga.files.wordpress.com/2010/01/hatha-yoga-shidmayoga.pdf)


Begitulah, mengapa akhirnya saya jatuhkan pilihan pada berlatih Yoga. Yoga meets my requirements, alias cukup dapat memenuhi keperluan saya. Latihannya menempa fisik dengan pas, tanpa jingkrak-jingkrak, tanpa musik keras. Selain itu, semua posenya ternyata memiliki maksud dan filosofi tersendiri, yang tentunya mengarahkan pada keseimbangan fisik dan mental. Gerakannya yang ringan, seakan santai, ternyata menguras keringat, membakar kalori dan lemak berlebih. Postur yang 'mengharuskan' kita berdiam diri/bertahan selama beberapa saat (sekuatnya saja dulu..), ternyata menciptakan keheningan yang nikmat, yang menenangkan pikiran. Buat saya, dengan Yoga, olahraganya dapet, filosofinya juga dapet :)

PS : Beberapa pose Yoga favorit saya, yang tentunya sesuai dengan sikon sebagai ibuk-ibuk, ada ditulisan saya berikutnya yaa...
  

"In not only the physical science, but in the real mental silence, the wisdom dawns."
Tidak hanya dalam ilmu fisik, tapi dalam keheningan mental yang nyata, kebijaksanaan menyingsing 
~ Swami Satchidananda, The Yoga Sutras    

Yoga, when balance, power, and grace meet ~ Ketika keseimbangan, kekuatan, dan keanggunan bertemu


4 komentar:

  1. wah, kayaknya asik ya mak, yoga.. pengen nyobain kapan2 ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asik banget, tenang tp menghanyutkan, hihi.. Yuuk!

      Hapus
  2. Saya juga suka ber-yoga. Dulu dengan rajin yoga tiap pagi dan sore, serta mengatur pola makan, saya mendapatkan kembali bentuk tubuh ideal dan penampilan bak kembali 10 atahun lebih muda hahaha, sekarang mulai lagi di tambah olah raga lain :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah asiik bisa awet muda...saya jd tambah semangat nih, mbak Titi :)

      Hapus