[] Bilik Menulisku: Atur Keuangan dengan cerdas berinvestasi dan asuransi Yuk!

Kamis, 10 November 2016

Atur Keuangan dengan cerdas berinvestasi dan asuransi Yuk!

Piggybank with yellow sunglasses Free Photo
 Apakah menabung itu prioritas?
“Jangan katakan apa prioritasmu. Tunjukkan kemana kamu habiskan uangmu, dan saya akan katakan apa prioritasmu.” ~ James W. Frick.
Alkisah, zaman dulu penghasilan saya sebagai single-not too white but pretty-female itu bisa dibilang fantastis, hampir tiga digit per bulan. Tapi semua uangnya habis dalam sekejap. Saya kasih-kasih ke kasir cafĂ©, kasir tempat (saya hobi –dan lumayan jago!) biliar, kasir mall dan factory outlet, juga tempat-tempat asyik lain. 

Begitulah saya bertahun-tahun sampai…. tangan Tuhan bekerja, mencubit dengan collapse-nya perusahaan tempat saya bekerja. Meninggalkan saya terduduk jatuh tanpa bekal uang. Sakitnya tuh dimana-mana -bukan hanya di hati tapi juga di muka- mengingat kebiasaan saya yang hidup mewah sedangkan ATM saya Rp 0,-

Selama beberapa lama kemudian, saya masih dalam keadaan shocked, karena gagal move on dari ‘cewek borju’ ke ‘cewek kepengen borju’. Soalnya tentu saja, susah sekali melepaskan gaya hidup yang sudah amat sangat nyaman dan melenakan itu! Saya sampai terbahak dengan mirisnya, saat teman mengajak bercanda, “Liat nih kita sekarang, baju-tas-sepatu branded, tapi dompet kosong. Gapapalah, biar miskin yang penting gaya!”. Buahahahah!

Tapiii…. Sekarang saya udah banyak insyaf, karena punya pengalaman sangat pahit tersebut. Sejak itu, saya selalu usahakan untuk menabung. Takut saya, kali aja next time Tuhan ngga cuma nyubit kecil, tapi nempeleng. Hiiy (*jangan ya Allah..). Jadi, setelah punya pekerjaan lagi dan punya suami yang mau membimbing ke jalan yang benar, saya pun bertobat. Dengan sabar, ia menjabarkan skala prioritas dalam pengaturan keuangan. "Yuk, atur uangmu", begitu katanya tentang pengeluaran yang ideal dari total 100% pemasukkan;

1. Menabung, atau berinvestasi, sekitar 10-20% 
2. Belanja kebutuhan hidup selama sebulan, sekitar 50% 
3. Membayar cicilan-cicilan, sekitar 25-30% 
4. Lain-lain, atau uang darurat, sekitar 5-10%

Ya, suami saya mengajarkan untuk menentukan pos-pos pengeluaran dengan skala prioritas. Dan mengapa ia menaruh tabungan dan/atau investasi di prioritas pertama, karena ia tahu betul istrinya doyan belanja. Kalau posisinya dibalik, berbelanja, bayar hutang, dan lain-lain didahulukan, waaah, bisa-bisa ngga bakal jadi menabung! Hehee…. *nyengirkuning

Memangnya, sepenting itukah menabung/berinvestasi? Yaiyalah! Tapi pertama, kita harus mengerti dulu bedanya menabung dan berinvestasi, karena keduanya ternyata serupa tapi tak sama.

Tabungan adalah simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak dibelanjakan, dan bisa dilakukan oleh perorangan maupun instansi tertentu. Simpanan uang ini bisa ditarik kapan saja tanpa terikat oleh waktu. (*sumber:etalasebisnis.com)
Investasi adalah penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. (*KBBI)
Jadi, menabung itu lebih mengarah ke penyisihan uang yang dapat diambil/digunakan sewaktu-waktu, di tempat-tempat yang cenderung minim resiko dan minim nilai pengembalian/bunga, sehingga bentuknya cenderung liquid (uang cash, atau perhiasan emas yang mudah dijual). Sedangkan investasi lebih ditujukan untuk simpanan jangka panjang (saham, properti, emas batangan, deposito, dsb) sehingga bentuknya bisa bervariasi, dengan harapan meningkatnya nilai pengembalian aset, yang tentu saja sebanding dengan resikonya.

Nah, kalau sudah mengerti bedanya, sepertinya bisa paham juga mengapa menabung atau berinvestasi itu perlu didahulukan. Simak cerita klasik ini, yuk!

Suatu ketika, ada seekor Belalang yang gemar bermain musik. Ia selalu terlihat asyik dengan biolanya, menari dan bernyanyi, di seluruh penjuru hutan. Bahkan di depan pasukan Semut yang sedang berbaris membawa makanan pulang ke sarang pun, si Belalang tak sungkan untuk beraksi. Seekor semut mengingatkan, bahwa musim kemarau akan segera tiba. Sudah waktunya mempersiapkan perbekalan, kalau-kalau nanti bumi menjadi terlalu panas untuk mereka berkelana mencari makan. Tapi nasihat itu tidak diindahkan.

Hasilnya adalah sesuai perkiraan. Suatu saat di siang yang teramat terik, sang Belalang berjalan menyeret biolanya yang tak ingin lagi dimainkan. Matanya sayu, keringat bertaburan di sekujur tubuhnya yang kepanasan. Selain itu, ia juga sangat kelaparan. Tidak ada sebiji pun buah yang ditemukan –karena pohon-pohon juga sedang meranggas, merontokkan daun-daunnya. Ia pun merasa amat haus, namun apa daya, sungainya sedang kerontang, merelakan airnya dihisap sang surya. Lalu ia terjatuh, tak kuasa menahan ujian alam.

Tak jauh berbeda dengan si Belalang, kita juga berjalan bersama cobaan dan ujian, demi kehidupan dan kepribadian yang lebih baik. Oleh karena itu, yuk, atur uangmu, siapkan bekal dengan menabung dan berinvestasi! 

Eh iya, bagaimana ya kelanjutan cerita tadi? Mari berandai-andai, si Belalang terjatuh dan patah kakinya hingga harus dirawat di rumah sakit. Hm, adakah yang mau membayari biaya pengobatan dan rawat inapnya? Bagaimana dengan kita sendiri? Punya cadangan dana yang cukupkah seandainya musibah terjadi dan mengharuskan kita menjalani pengobatan serius di rumah sakit?

Nah, untuk itu, ada satu cara lagi loh untuk mempersiapkan perbekalan jika masa sulit datang nanti. Yaitu dengan berasuransi. Apa itu asuransi? Well, ini definisinya yang saya temukan di mbah gugel;
“A practice or arrangement by which a company or government agency provides a guarantee of compensation for specified loss, damage, illness, or death in return for payment of a premium.” ~ Suatu pengaturan dimana sebuah perusahaan atau agensi pemerintah menyediakan jaminan atas kompensasi untuk kehilangan, kerusakkan, sakit, atau meninggal, sebagai pengembalian dari pembayaran premi.
Demikian. Dan sekarang, ada juga yang namanya asuransi unitlinked. Apa ya itu? Ini kalau kata Wikipedia;
“A Unit Linked Insurance Plan is a product offered by insurance companies that, unlike a pure insurance policy, gives investors both insurance and investment under a single integrated plan.” ~ Sebuah rencana asuransi unitlinked adalah suatu produk yang ditawarkan perusahaan asuransi yang, tidak seperti asuransi murni pada umumnya, memberikan investornya asuransi sekaligus investasi dalam satu rancangan terintegrasi.
Dengan demikian, menurut saya mengambil sebuah Asuransi Unitlinked itu seperti menyatukan proteksi dan investasi. Jadi kita bisa menggabungkan dua tujuan yang berbeda: perlindungan jiwa dan kesehatan, juga memperbesar nilai aset kita. Nah, dimana bisa mengambil paket duo-dynamic itu? Ada satu rekomendasi yang bagus nih, yaitu Asuransi Sinarmas MSIG Life.

Company Profile Sinarmas MSIG Life

Sinarmas MSIG Life adalah anak perusahaan PT Sinar Mas Multiartha Tbk, satu dari enam pilar bisnis Sinar Mas yang menyediakan layanan finansial yang terpadu dan menyeluruh, meliputi perbankan, asuransi, pembiayaan, pasar modal, manajemen aset, jasa administrasi saham, keamanan, perdagangan serta industri dan teknologi informasi.(sumber: Sinarmas MSIG Life) 

Mengapa Sinarmas? Karena produk-produk yang ditawarkan sangat variatif dan dapat dipilih sesuai kebutuhan. Beberapa di antaranya adalah;

1. Asuransi Dasar Tradisional, yang memberikan proteksi atas nilai ekonomis kita sebagai makhluk yang mempu berkarya dan menghasilkan uang.
2. Asuransi Unitlinked, yang membantu kita untuk dapat memaksimalkan bekal di masa depan.
3. Asuransi Syariah, yang didesain dengan prinsip-prinsip syariah.



*info tentang produk-produk Asuransi Sinarmas MSIG Life
 ini dapat diakses di website Sinarmas.

Begitulah, menurut saya tentang pengelolaan keuangan pribadi (juga berlaku untuk keluarga looh!) ini. Semua wajib dipos-poskan berdasarkan skala prioritasnya, dan HARUS membiasakan diri untuk menabung/berinvestasi serta berasuransi. Oya, demi melakukan investasi dan asuransi yang efektif, sila menghubungi perusahan/agen yang terpercaya yaa! Ini penting, mengingat kebutuhan setiap orang/keluarga itu berbeda. Karakter yang tenang biasanya menginginkan jenis investasi yang konvensional, sedangkan karakter yang menggebu-gebu cenderung suka dengan jenis investasi yang high risk high gain. 

Tidak hanya investasi, asuransi pun sebaiknya sesuai kebutuhan. Apakah yang lebih dibutuhkan saat ini adalah asuransi jiwa dan kecelakaan, seperti mereka yang mempunyai resiko kerja tinggi (misalnya Pilot atau Pembalap), atau asuransi yang lebih direncanakan untuk kepentingan pendidikan anak-anak (maka sebaiknya mengambil komposisi Unitlinked yang besar), dan sebagainya. Konsultasikan dengan para agen Asuransi, apa yang terbaik untuk kebutuhan kita, serta jenis investasi unitlinked yang sesuai karakter kita. Tanya dengan detil, tentu mereka akan dengan senang hati menjawab :)

So, yuk, atur uangmu dengan lebih baik, dengan berinvesatsi dan berasuransi, demi masa depan yang lebih berarti! 


Teriring Salam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar