[] Bilik Menulisku: Indonesia, Ibu Pertiwi kita yang sedang bersusah hati....

Jumat, 26 Mei 2017

Indonesia, Ibu Pertiwi kita yang sedang bersusah hati....

*courtesy: kang Ali Muakhir at Blogger Bdg

Ada apa sih, pada hari Sabtu, 20 Mei 2017, jam 9 pagi di Ruang Voltaire-Novotel Bandung itu?

Ada undangan menarik dari grup Facebook-nya Blogger Bandung, dari Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia -MPR RI. Keren ya? Undangannya tidak seformal lembaganya loh, sekadar 'Ngobrol santai bareng MPR RI tentang empat pilar kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika'. Kenyataannya memang demikian, kok. Kami para Blogger daerah barat Jawa berbincang seru dan hangat dengan para wakil negara. Ada Sekjen bapak Ma'ruf Cahyono, Kepala Biro Humas ibu Titi Khadijah, Kepala Pemberitaan mbak Raras Palupi, Humas bapak Purwadi, dan Kepala Data Informasi yang bertindak sebagai MC, yaitu mas Andri.


Sebagian dari para cyber army Persatuan dan Perdamaian

Kenapa sih, Blogger diajak ngobrol begini?

Karena ternyata Blogger itu orang-orang penting dan kewl alias keren! (*geer). Eh, ciyus ini mah (*geer kebangetan).... Karena konon katanya, orang-orang yang 'bermain' di dunia maya itu mampu mengguncangkan dunia. Masih ingat saat pemilihan Presiden di Amerika sana? Wah banyak banget itu, 'player' yang turut meramaikan kedua kubu via internet. Dan, ngga usah jauh-jauh, kemarin-kemarin itu tetangganya Bandung juga berisik masalah Pilkada. Banyak pake banget yang ikutan ribut di dunia maya. Entah itu orang-orang bayaran kedua kubu untuk menaikkan (atau menjatuhkan) pamor, maupun kita-kita ini. Iya, kita-kita, para pengguna media sosial yang kepengin ikut serta dalam hal yang sedang trending topiknya. Ngga apa-apa, kan, bikin tulisan formal maupun sekadar status tentang yang sedang 'in' sekarang?

Ngga apa-apa, sungguh! Hanya saja, masalahnya adalah jika postingan tersebut, sengaja maupun tidak, menyakiti hati, menyinggung perasaan. atau memang ditujukan untuk menyerang. Kan sedih ya, kalo ada yang ngomong ngga enak tentang kita (atau jagoan kita), walau hanya sebatas di dunia maya? Lebih sedih lagi, keadaan tersebut memang sudah (dan masih sedang) terjadi di Indonesia. Di negara kita tercinta. Bumi tempat kita berpijak, tempat membangun rumah, tempat menanam padi dan sebagainya, tempat menangkap ikan dan hewan lainnya, tempat bertemu si doi atau say hi dengan tetangga, dan lain-lain hingga tempat kita ditimbun tanah untuk selamanya....

Menurut pak Sekjen, memang demikianlah kerumitannya jika suatu negara dibiarkan bebas dalam berpendapat. Terlebih lagi, pendapat mereka bisa diserukan sekaligus diakses dengan mudah dengan adanya internet. Ya begini ini, rame-rame bikin lieur, ahahah! Karena akan ada saja orang-orang yang pro dan kontra. Dan mereka akan selamanya ribut. Juga merekrut, mengajak, atau setidaknya menginspirasi orang lain untuk ikut ngomong. Hadeuh, karaos pisan pan, gandengna siga kumaha. Hiiih! Apalagi bagi saya, yang cinta damai dan geulis inih.. *benerin poni dan mulai anfren-anfren

*saiah

Nah, itu sebabnya para Blogger di seputaran Jawa Barat ini diundang. Untuk diajakin ngobrol bareng dan mencari cara untuk mengatasi keriuhan gaje ini. Diajakin untuk menjadi cyber army-nya persatuan dan kedamaian bangsa. InsyaaAllah, semoga Tuhan merestui, tulisan dan berbagai postingan positif yang menebarkan semangat persatuan dan indahnya perdamaian kami akan turut meramaikan bursa media sosial negri. Terbukti, di hari itu, Sabtu 5 Mei 2017, hastag #empatpilar #mprri adalah dua trending topic teratas loh! Alhamdulillah, obrolan tentang UUD 45, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika kami tercatat dalam sejarah dan berseliweran di dunia maya. InsyaaAllah, mengetuk hati dan menginspirasi semua yang membacanya untuk ikut mengkampanyekan persatuan dan perdamaian negri ini. Bravo Blogger Jawa Barat!

Tujuannya apa?

Sungguh, tidak lain dan tidak bukan hanyalah demi NKRI-Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologikan Pancasila ini kembali aman dan nyaman untuk ditinggali. Agar tanah yang subur makmur alamnya berkonstitusi Undang-undang Dasar (UUD) 1945 ini tetap dihuni rakyatnya yang saling menghormati. Supaya semboyan negara 'Bhineka Tunggal Ika' kembali menjadi alasan untuk saling toleransi dan menghargai sesama. Kalau semua terjadi, dan insyaaAllah pasti terjadi, kita akan saling tersenyum lagi satu sama lain, bukan? Harapan apa yang melebihi kedamaian hati? (*ini kata-kata dari Paakhi, pemeran utama sebuah serial India yang seang tayang, hihi!). Dan, keinginan apa yang lebih tinggi dari ketenangan beribadah? Tahu sendiri kan, ada negara lain yang bahkan sholat pun diiringi desingan peluru? Naudzubillah!


A quote by Nelson Mandela 

Akhir kata....

Sebagai rakyat Indonesia sejak dilahirkan hingga nanti menutup mata, sebagai penduduk bumi secara global dan penghuni ibu pertiwi secara khusus, sebagai istri dari suami yang berikhtiar di negri ini dan ibu dua anak yang masih ingin berkarya untuk bangsa ini, juga sebagai seorang hamba yang butuh bersujud dengan tenang saat menghadapNya, yuk, bersama-sama kita jaga persatuan dan kedamaian negara tercinta ini. Ayo, kita tebarkan lebih banyak cinta daripada permusuhan dan kebencian.

Kelak saat kita tiada, tanah ini akan kita wariskan kepada anak-cucu. InsyaaAllah dalam keadaan aman dan nyaman untuk ditinggali. Kelak juga, seluruh anggota tubuh kita akan bersaksi di hadap sang Khalik, termasuk jari-jari. InsyaaAllah, mereka akan bersaksi tentang kebaikan yang kita sebarkan bersamanya. InsyaaAllah, akan bermanfaat juga apa yang kita tuliskan dengan jemari ini. Tulisan tentang persatuan dan perdamaian, yang tentunya akan terbaca dan dikenang oleh anak-cucu dan semua penerus kita nanti.



Terima kasih ibu pertiwi, insyaaAllah kami akan membuat ibu bangga dan ngga akan bersusah hati lagi!    

post signature

6 komentar:

  1. Mau ya diajakin ngob bareng MPR RI lagi dan lagi . . . he he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau banget buun. Lain kali kita makannya sambil nyantai ya bun, kemarin buru2, hihi

      Hapus
  2. Suka banget sama quote-nya Nelson Mandela yang itu. Baru nyadar saya kalau hating itu "dipelajari". Alangkah ruginya mempelajari yang bikin capek. Enakan juga kumpul-kumpul blogger. Biar hore lagi, dan ketemu Mbak Putu lagi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, kang Hara. Sedih ya, kok ada yg ngajarin benci.. Hayuk kang, insyaaAllah kita kopdaran lagih^.^

      Hapus